Foto: Dok/HI |
Kediri, hapraindonesia.co – Pemerintah Kabupaten Kediri bekerja sama dengan pegiat kesenian jaranan yang tergabung dalam PASJAR (Paguyuban Seni Jaranan) Kabupaten Kediri menggelar Tari Kolosal Kolaborasi Barong Sewu yang dipusatkan di area SLG Kediri, Jawa Timur Sabtu (14/07/2018) sore.
Ivent tahunan yang memasuki tahun ke-5 ini selalu digelar oleh pemerintah setempat dalam penutupan rangkaian Perayaan HUT Kabupaten Kediri Ke- 1215, yang dikemas dalam pekab budaya dan pariwisata.
Foto: Dok/HI |
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Adi Suwignyo menuturkan, pagelaran Tari Kolosal Kolaborasi Barong Sewu ini merupakan puncak acara dari rangkaian Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri. Ribuan penonton berjubel, tampak antusias menyaksikan tarian kepala yang berbentuk naga ini yang dimainkan sekitar 3.000 pembarong.
“Barongan sendiri merupakan bagian dari seni jaranan kesenian budaya tradisional asli bumi panji kediri. Alhamdulilah tahun ink diikuti oleh berbagai daerah di seluruh Indonesia, sepetri Bontang, Riau, Jakarta, dan beberapa kota lain dan sekarang ini tk Kurang dari 2600 tari barong dewasa dan anak-anak lebih dari 300 penari, total lebih dari 3000 Penari” tutur Adi Suwignyo.
Foto: Dok/HI |
Terpisah dihubungi melalui WA, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Krisna Setiawan mengatakan, dengan seringnya diadakan kegiatan yang mengangkat tema kebudayaan, diharapkan dapat dapat meningkatkan pariwisata dan berpengaruh positif pada sektor- sektor pendukung lainnya.
“Tentunya acara- acara dengan tema budaya yg diselenggarakan di Kabupaten Kediri diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan berpengaruh positif pada sektor- sektor pendukung lainnya” tutur Krisna.
Foto: Dok/HI |
Sementara itu ditemui seusai acara ketua PASJAR Kabupaten Kediri Bopo Hary Pratondo, menuturkan kedepannya beliau berharap masyarakat kediri bisa semakin nguri-nguri kebudayaan daerah, khususnya kebudayaan asli kediri.
“Saya berharap kedepannya tari barong Sewu ini bisa nguri-nguri sejarah kebudayaan nasional, dan saya jga berharap kepada masyarakat yang memiliki putra-putri yang memiliki jiwa seni, jika mengikuti latihan jaranan atau barongan jangan ampai dilarang” Harapnya.
Lebih Lanjut Bopo Hary Pratondo menambahkan, Barongan berasal dari kata barong atau yang biasa disebut dengan caplokan. Barongan adalah bagian dari kesenian jaranan, yaitu kesenian dari bumi panji KEDIRI.
“Tari sewu barong ini menggambarkan nafsu duniawi manusia yang akan selalu dalam kondisi baik dan positif apabila bisa dikendalikan dengan benar. dan harapan saya kedepan nantinya dengn terselenggaranya acara ini mampu menumbuhkan rasa cinta dan kemauan untuk nguri- nguri kebudayaan kita sendiri” tutupnya.
(B@m/Red)