Mojokerto,Hapraindonesia.co- dilantik Selasa lalu di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Bupati Mojokerto Pungkasiadi didampingi Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, memimpin langsung giat apel rutin bersama seluruh ASN lingkup Kabupaten Mojokerto, Rabu (15/1) pagi di halaman Kantor Pemkab Mojokerto.
Ada beberapa arahan kerja yang disampaikan. Seperti kedisiplinan ASN, pelayanan publik, serta inovasi. Pung juga meminta dukungan semua pihak mulai dari entitas terkait di struktur pemerintahan daerah, dan seluruh masyarakat. Bupati yang juga akrab disapa Abah Ipung ini, tak lupa mereview beberapa prestasi yang sudah dikantongi Kabupaten Mojokerto tahun lalu.
Diantaranya Kabupaten Kota Layak Anak (KLA) tahun 2019 tingkat Madya, sekaligus Puskesmas Pelayanan Ramah Anak (PRA) Terbaik 2019 atas UPT Puskesmas Gondang. Serta predikat Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Kabupaten Mojokerto kategori Wiwerda. Selain itu, Kabupaten Mojokerto berhasil masuk dalam Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur 2019, atas inovasi Nenek Cantik Pejuang ASI (Nenci) Puskesmas Gayaman Kecamatan Mojoanyar.
Disusul Anugerah Pandu Negeri (APN) tahun 2019 kategori Silver, dari Indonesian Institute Public Governance (IIPG). APN diberikan pada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota terbaik serta pemimpin yang inovatif. para peraih penghargaan, dinilai berhasil melakukan terobosan dalam peningkatan pertumbuhan sosio-ekonomi melalui reformasi tata kelola yang amanah.
Ombudsman Republik Indonesia juga mengakui kinerja pelayanan publik Pemerintah Kabupaten Mojokerto di bawah kepemimpinan Pungkasiadi. Mereka mengganjar dua penghargaan sekaligus, terkait kepatuhan standar pelayanan publik di Kabupaten Mojokerto. Yakni predikat Kepatuhan Tinggi dengan nilai 99,63. Kedua, predikat Kepatuhan Tertinggi tingkat kabupaten (dari 71 kabupaten/kota se-Indonesia).
Pungkasiadi juga selalu tegas dalam pelaksanaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Mojokerto. Sejak berprosesnya LKPD dengan opini disclaimer di tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus belajar dan memperbaiki semuanya.
Hingga tahun 2012 memperoleh predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP), tahun 2013 Tidak Wajar, kemudian berhasil melesat mengantongi opini tertinggi yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama lima kali berturut-turut (2014-2018). Di LKPD 2019, Pung menginstruksikan semua OPD untuk tetap menjaga predikat tersebut dengan terus meningkatkan kinerja.
Perolehan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan(SAKIP) pun terus menunjukkan perkembangan pesat. Dimulai dari predikat CC tahun 2016, menjadi B (baik) dengan nilai 61.23 tahun 2017, hingga BB (sangat baik) dengan nilai 70,88 tahun 2018. SAKIP 2019, bahkan telah ditarget untuk menyabet predikat A.
“Tupoksi harus dilakukan dengan baik. RPJMD mungkin ada perubahan, tapi saya tetap melanjutkan. Namun kita akan terus bersinergi. Niat dan kemampuan itu paling penting. Tahun 2019 kemarin banyak yang kita capai. KLA, Kab Sehat, Pelayanan Publik Ombudsman, APN, Zona Integritas WBK dan WBBM. Inovasi juga harus diciptakan. Masyarakat harus menerima hasilnya. Ini harus saya sampaikan. Pembangunan fisik juga harus dilanjutkan terus. Saya membuat jaringan internet sendiri. Ini masuk infrastruktur,” kata Bupati Pungkasiadi.
Mengutip arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada pelantikan kemarin, Bupati Pungkasiadi menyampaikan beberapa rencana kerja yang sudah tertuang di Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan di Jawa Timur. Salah satunya pembangunan infrastruktur di wilayah Gerbangkertosusila termasuk di dalamnya Kabupaten Mojokerto.
“Sesuai yang tertuang di Perpres 80 tahun 2019, kita akan menjalankan instruksi pembangunan tol Mojokerto-Gempol senilai kurang lebih Rp 5 triliun, Kawasan Ekonomi Utara Sungai, pembangunan TPA regional, juga pengembangan situs Majapahit. Pengajuan untuk mengurai kemacetan dengan solusi flyover di simpang lima.(t@urus)