Kediri, hapraindonesia.co – Sebanyak1500 anak-anak tingkat TK (Taman Kanak-Kanak) dan Sekolah Dasar (SD) di Kota Kediri mengikuti lomba menggambar dan mewarnai di taman wisata Goa Selomangleng, Minggu (21/08). Kegiatan ini merupakan wadah bagi anak-anak yang disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dalam memperingati hari jadi Kota Kediri ke 1137 tahun.
Efi Rofiqoh salah satu panitia kegiatan ini mengungkapkan, pihaknya mengagendakan lebih dari 3000 anak ditingkat SD maupun TK untuk mengikuti kegiatan mengasah kreativitas anak tersebut. Namun, ia memahami terutama dalam masa Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, anak-anak banya yang mengikuti perlombaan ditempat tinggal mereka.
“Peserta kita undang tiga ribu, tapi ini karena banyak agenda Agustus an (perayaan hari kemerdekaan,red) di dekat tingkat Kelurahan maupun RT jadi ini lebih dari separuhnya yang hadir,” ungkapnya.
Efi mengatakan, untuk tingkat taman kanak-kanak (TK) pihaknya telah mempersiapkan lembaran gambar yang akan diwarnai. Sedangkan, untuk tingkat SD anak-anak harus menggambar sekreativ mungkin. “Ada beberapa kriteria penilaian yang kami terapkan. Diantaranya, keserasian warna, komposisi gambar dan kreativitas anak menggambar,” urainya.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang hadir dalam acara tersebut mengaku senang melihat ribuan anak-anak semangat menyelesaikan tugasnya. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan media bagi anak-anak untuk mengasah kreativitas, berlatih, dan berkompetisi.
“Sangat bermanfaat bagi anak-anak karena mereka dari kecil sudah dilatih untuk berkompetisi dan menciptakan kreativitas sehingga anak-anak tersebut semakin mudah untuk bersaing,”ujar Mas Abu sapaan akrab Walikota Kediri.
Sementara, Erlin ibunda Naura salah satu peserta mewarnai mengatakan tidak menargetkan untuk meraih juara pada anaknya. Hal ini menurutnya, agar putra tercintanya tidak merasa terbebani dan agar lebih leluasa untuk menuangkan apa yang ada difikirannya terkait gambar yang disediakan oleh panitia. “Biar aja mas, yang penting anak saya ini senang gitu aja. Tidak usah diberi beban macam-macam. Anak saya mau ikut ini aja saya sudah senang. Kalau dirumah sering main kemana-mana,” ujarnya.
Memang dalam perlombaan tersebut, para orangtua diperbolehkan menemani putra putrinya. Namun, mereka tidak diijinkan untuk membantu memilihkan warna maupun ikut menggambar. Hal ini juga akan mengurangi penilaian. Lucunya, para orangtua justru disibukkan dengan permintaan beberapa putra putrinya yang terkadang ngambek jika tidak dituruti keinginannya. Seperti foto bersama badut-badut yang sudah disiapkan oleh panitia.(Adv/Hms)