Kapolresta Mojokerto ketika menerima wawancara dengan awak media |
Mojokerto,hapraindonesia.co – Polres Mojokerto Kota, 3 Pilar TNI, Polri, Pemda, Lintas Agama dan Ratusan orang anak yatim mengikuti doa bersama di halaman depan Polres Mojokerto Kota Jalan Bayangkara No. 25 Malam Selasa (15/05/2018) Dengan Tema “Untuk Keselamatan Bangsa dan Negara”.
Dalam acara tersebut dihadiri Kapolres Mojokerto Kota beserta Jajaran Polres Kota, Korem PJY 082, Kodim 0815, Denpom V Brawijaya, Kejari, MUI, Pondok Pesantren dan Tokoh Lintas Agama.
Sementara itu Kapolres Mojokerto Kota AKBP. Sigit Dani Setiyono saat selesai acara tersebut menyampaikan bahwa kami memberi dukungan kepada elemen bangsa bersatu melawan terorisme. Seperti kita ketahui beberapa saat yang lalu kita mendapat ujian sangat berat dan tentunya di satu sisi memberikan tekanan sikologis seluruh masyarakat. Tetapi disisi lain kita harus menjadikankan tekanan ini bukan menjadi rasa takut tetapi menjadi energi mempersatukan kita bersama. ” Ucapnya.
Melaksanakan kegiatan ini secara massal untuk menunjukkan kepada masyarakat tidak perlu ada yang ditakuti dari upaya pihak mencerai beraikan kita kebalikannya kita harus semakin bersatu dan menyatukan potensi kekuatan dan kita menyelamatkan dan membuat damai kota mojokerto dan kabupaten mojokerto.” Kata Kapolres Kota.
Sepanjang ini kota mojokerto masih kondusif tidak ada indikasi-indikasi gerakan di wilayah kita. Namun dengan demikian tidak menurunkan kewaspadaan seluruh masyarakat terutama tiga pilar khususnya TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah kota untuk tetap meningkatkan kewaspadaan ikut sertakan seluruh masyarakat tokoh dan seluruh elemen sampai RT, RW untuk meningkatkan keperdulian dan kepekan melakukan razia kost-kostan, kontrakan dan sebagainya menginformasikan secepatnya kepada kami hal-hal yang perlu diketahui pihak berwajib.” tuturnya .
Tadi siang kita juga melaksanakan rapat porkompinda kota mojokerto dengan hasil kesatuan presifsi bahwa kita harus bergerak secara kongkrit kepada masyarakat melakukan tindakan-tindakan mencegahan yanh paling dekat adalah melakukan kegiatan razia dan sosialisasi mewajibkan aturan wajib lapor 1 x 24 jam. Untuk kembali diperkuat dan juga mengikut sertakan seluruh elemen termasuk kaum ibu dan sekolahan untuk menciptakan bahwa dilingkungan masing tidak ada sel-sel teroris yang berkembang.” Kata Sigit.
(Taurus)