Hapraindonesia.co – Menjelang hari raya Idul Fitri 1443H, pemilik usaha parsel mulai kebanjiran pesanan. Adanya peningkatan tersebut, diakui mereka sebagai berkah sekalipun lonjakannya tidak seperti sebelum pandemi Covid-19.
Ramadan Penuh berkah di rasakan pemilik usaha pengrajin parsel di Desa Jajar, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Dinar Anggry Andina. Pada bulan Ramadan tahun ini pesanan parselnya naik 5 kali lipat.
Dinar Anggry Andina mengatakan, pada bulan ramadhan tahun ini pesanan parsel yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Di tahun sebelumnya hanya mendapat 1000 pesanan, namun saat ini puasa baru berjalan 3 hari pesanan yang ia terima sudah mencapai 700 paket parsel.
“Alhamdulillah, di bulan ramadan tahun ini lonjakannya hampir 5 kali lipat,” ungkapnya, Kamis (7/4/2022).
Dinar menilai, lonjakan pesanan yang ia terima tersebut juga dipengaruhi dari sudah dilonggarkan pembatasan masyarakat. Sehingga, banyak masyarakat yang dari luar Kabupaten Kediri bisa mudik untuk merayakan hari raya dan berbagi ke sanak saudara.
“Mungkin karena PPKM sudah di longgarkan, dan masyarakat boleh mudik,” ucapnya.
Meski ada peningkatan harga paket parsel karena harga minyak goreng yang masih tinggi, namun pesanan parsel milik Dinar masih ramai. Dia mengatakan, harga paket parselnya bisa disesuaikan permintaan konsumennya.
“Sekarang naik 5 ribu rupiah, biasanya isinya parselnya minyak goreng, gula, dan kue kacang dan biscuit, dulu kisaran harga Rp. 65 ribu sudah bisa dapat sekarang di kisaran harga Rp 70 ribu, tapi kalau juga tergantung permintaan,” tutur Dinar.
Pemilik Usaha Hikmah Mart Jajar itu mengungkapkan, pesanan parsel tidak hanya di sekitar Kediri. Namun, Pesanan parselnya tembus di luar daerah Kediri, seperti Malang dan Yogjakarta.
Dia mengatakan, dengan adanya peningkatan pesanan itu jam produksi kue kacang yang di buat sendiri itu harus menambah jam kerja.
“Alhamdulillah, karena pesanan banyak, Kita buat kue kacang isin parsel dari pagi hingga malam hari, yang biasanya kalau hari biasa dan tahun sebelum nya hanya produksi 2 hari sekali,” ungkap Dinar.
(Gar/Red)