|
Mojokerto, hapraindonesia.co – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kabupaten Mojokerto tahun 2019, harus diakomodir dan diinformasikan sejelas-jelasnya untuk menghindari miskomunikasi.
Imbauan ini disampaikan Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, pada acara halalbihalal dengan seribu orang guru di gedung PGRI Banjaragung Kecamatan Puri, Kamis (27/6) pagi.
“Saya mengimbau kepada seluruh PGRI yang hadir disini, untuk memberikan kejelasan kepada calon siswa agar informasi PPDB 2019 di Kabupaten Mojokerto tidak rancu. Pemerintah telah mengakomodir aturan pusat yang meliputi zonasi, perpindahan alamat, dan prestasi,” kata wabup.
Wabup juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Dibuktikan dengan peningkatan anggaran untuk pendidikan, yang meningkat 26 persen dan diharapkan bisa terus merangkak menjadi 29 persen.
“Pendidikan merupakan pilar terpenting. Pemerintah Kabupaten Mojokerto, berkonsentrasi agar sektor ini mampu membawa perubahan lebih baik pada kemajuan Kabupaten Mojokerto ke depan. Pendidikan yang diajarkan guru, adalah gerbang masa depan bagi terciptanya pemimpin bangsa,” tambah wabup.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Zainal Abidin, mengucapkan terimakasih atas support penuh Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang banyak mengganggarkan pembangunan di sektor pendidikan.
“Kami berterimakasih pada Pemerintah Kabupaten Mojokerto, khususnya pada Bapak Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, yang sangat memprioritaskan sektor pendidikan guna pembangunan jangka panjang Kabupaten Mojokerto dalam hal peningkatan SDM,” kata Zainal.
Ketua PGRI Bambang Sutrisno dalam kesempatan halalbihalal ini, sekaligus memperkenalkan gedung baru PGRI yang dibangun atas biaya dari anggota PGRI.
“Mari kita majukan PGRI bersama yang sudah kita bangun dari nol sampai di puncak sekarang. Gedung ini dibangun dengan tujuan sebagai peningkatan mutu dan SDM, tempat workshop dan seminar, serta pusat pelatihan kegiatan guru-guru di Kabupaten Mojokerto,” tegas Bambang.
(T@urus)