Foto: Taurus / HI |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Dalam sebulan Suro Pemerintah Kabupaten Mojokerto setiap tahun sekali, Menggelar Kirab Bumi Nuswantoro. Tak kecuali di tahun ini 1951 Saka 2018 dalam kalender masehi.
Bertempat di Pendopo Agung Trowulan, Mojokerto dihadiri Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, SH minggu (16/09/2018). “Dalam Kirab Bumi Nuswantoro mengusung tema Digdaya Mahapati Gajah Mada”.
Kirab mengambil rute di Pendopo Agung Trowulan dan selesai di Komplek Makam Troloyo dihadiri langsung Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi dan istri, tidak ada Forkopimda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kirab diikuti ratusan peserta dari SMA, MA, Paskibraka, dan juga karya Trawas Trashion Carnival.
Sesampainya di Pendopo Agung, Forkopimda menerima pengalungan bunga oleh Budayawan dan di lanjutkan dengan prosesi penyerahan 4 pusaka Majapahit. Pusaka yang menyediakan Antara lain yaitu Pataka Majapahit, Bendera Merah Putih, Tombak Samudro Pusaka, dan Payung Gringsing. Pataka diserahkan kepada Wakil Bupati Pungkasiadi, SHQ Bendera merah putih diserahkan kepada Dandim 0815, Tombak Pusaka dari kepada Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata S.Sos SIK MH dan Payung Gringsing kepada Kajari Mojokerto, Lubis SH.MH.
Pataka Merah Putih diberikan kepada Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata karena merupakan sosok yang tepat sebagai abdi utama dari Nusa dan bangsa. Dalam sejarah, Polri memang erat mencatatnya dengan Kerajaan Majapahit. Dimana Maha Patih Gajah Mada membentuk pasukan pengawal darurat yang disebut Pasukan Bhayangkara. Inilah yang menjadi cikal akan terbentukan Polri. Dengan salah satu prinsipnya Satya Haprabu “Setia ke Negara, Pimpinannya dan Rakyat”. Untuk itu Kapolres Mojokerto adalah Maha Patih Gajah Mada pada era milenial saat ini.
Foto: Taurus/HI |
Terlebih dahulu dilakukan arak-arakan bendera merah putih Warna-warni kearifan lokal budaya Majapahit menyemarakan gelar tahunan Ruwat Agung Nuswantoro. Para peserta yang terdiri SMAN / SMKN menampilkan cerita sesuai dengan tema yang diusung Dinas Pariwisata, Disparpora, Kabupaten Mojokerto sebagai panitia pelaksana. Mulai di Pendopo Agung Trowulan dan selesai di Komplek Makam Troloyo.
Sementara itu, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, SH menjelaskan Kabupaten Mojokerto memiliki peninggalan sejarah kerajaan mojopahit dan nilai-nilai tradisi keragaman budaya dan adat istiadat dengan keunikan perlu untuk memperluas ruang kreatif dan berbagi bahkan memungkinkan untuk mengolahnya nilai-nilai akademik budaya yang ada ditengah masyarakat. Karena kabupaten mojokerto memiliki sejarah yang cukup panjang dengan kehidupan bermasyarakat dan terus berkembang secara dinamis.
Kabupaten Mojokerto telah meningkatkan atensi baik sebagai pusat pemerintahan maupun pusat pertumbuhan ekonomi sosial budaya. Ditetapkan trowulan sebagai kategori budaya peringkat nasional. Sejalan ditetapkan trowulan sebagai kawasan cagar Budaya pemerintahan provinsi jawa timur.
Dalam kesempatan ini kami mengatas namakan pemerintah kabupaten mojokerto Menyampaikan Penghargaan dan terima kasih kepada panitia penyelanggara yang telah melakukan kegiatan kirab agung bumi nuswantoro 2018 bulan kegiatan ini dapat diminati masyarakat mojokerto dan sekitarnya. Yang lebih besar dari ini adalah lebih baik dan lebih baik dibandingkan dengan sekolah menengah, perbankan, perusahaan, sanggar tari dan paguyuban atau kelompok budaya di kabupaten mojokerto. “Tutur Pungkasiadi.
(Taurus)