Kediri, hapraindoneaia.co – Sebagai upaya untuk memutus pengebaran virus coeona, pemerintah pusat hingga daerah menghimbau masyarakat untuk wajib memakai masker jika keluar rumah. Kebijakan wajib masker juga dilakukan oleh pemerintah Kota Kediri.
Masker pada umumnya selalu menutup penuh bagian mulut, sehingga menyulitkan warga yang komunikasinya tergantung dari gerak bibir misalnya para tunarungu dan tunawicara.
Makan Maskurun Yuyun, memproduksi masker untuk warga tunarungu dan tunawicara, berkreasi dengan membuat masker transparan yang memungkinkan melihat gerak bibir.
“Kami kesulitan ketika pakai masker kain. Susah berkomunikasi,” kata Yuyun memakili kesulitan sesama difabel.
Kemudian ia mencoba untuk medesain masker trasnparan untuk dirinya sendiri dan teman-teman. Masker kain biasa namun dibagian tengahnya dilubangi dan ditutup dengan mika transparan.
Lalu di bagian atas dan bawah juga dibuat sudut sehingga memudahkan untuk bernapas. Yuyun juga membuat beberapa desain yang memenuhi selera di dengan merek Abidah Collection.
“Ternyata responnya bagus. Bukan hanya teman-teman saja yang pesan, tapi dari luar kota,” tambah Yuyun.
Sejauh ini, yang ia bikin sejumlah 1.700 lembar masker dan terjual habis.
“Kini pesanan sejumlah 2.400 lembar yang sedang dikerjakan. Untuk harganya, Rp 7.500,- sampai Rp 15.000,- tergantung desainnya” papar Yuyun.
Yuyun sempat bertemu Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar pada saat pembagian sembako oleh Si Jamal untuk difabel, Jumat (1/05) lalu.
Ia memberikan masker tersebut dan langsung dikenakan oleh Mas Abu dan dipublikasikan di media sosial. Masker tersebut sempat mendapat sambutan bagus dari warganet.
(Gugus Tugas Covid-19/Red)