Kediri, hapraindonesia.co – Isu pemanasan global ditandai dengan iklim yang berubah dan suhu bumi yang mulai memanas. Hal itu juga kita rasakan di Kota Kediri. Ini dikarenakan emisi gas buang yang mulai meningkat ditiap harinya.
Hal itu disampaikan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam aksi Kediri Tanpa Emisi dan Switch Off Earth Hours Kediri 2017, Sabtu (25/3) di Memorial Park Kota Kediri.
Walikota yang lekat disapa Mas Abu menuturkan, gerakan switch off atau mematikan lampu mulai pukul 20.30 – 21.30 ini kembali dilakukan sebagai simbol kepedulian terhadap kondisi alam yang perlu dijaga.
“Aksi ini dilakukan serentak di 170 kota di seluruh dunia termasuk Kota Kediri. Ini sebagai usaha mengurangi laju pemanasan global akibat emisi karbon dioksida dari mesin pembangkit listrik dan dampak perubahan iklim,” ujarnya.
Mas Abu mengajak semua pihak mulai dari individu, komunitas dan pemerintah untuk menjadi bagian dari perubahan untuk dunia yang berkelanjutan dengan turut serta dalam aksi Switch Off Earth Hour Kediri 2017.
“Caranya mudah hanya dengan langkah mematikan lampu selama satu jam dan alat elektronik yang tidak terpakai sebagai komitmen hemat energi untuk bumi,” jelas walikota berlatar belakang pengusaha ini.
Dengan mengubah gaya hidup manusia, lanjut Mas Abu seperti beralih menggunakan green transportation yaitu bersepeda atau menggunakan transportasi publik, hemat air, memilah dan mendaur ulang sampah, menanam pohon merupakan cara untuk menunda pemanasan global yang terjadi saat ini.
Sementara itu, Nanda salah satu anggota Earth Hour Kediri mengatakan kegiatan switch off ini sudah dilakukan enam kali. “Ini keenam kalinya kita melakukan aksi switch off. Aksi ini kita lakukan di minggu terkahir bulan Maret,” ujarnya.
(Adv)