(Foto: Istimewa) |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Gunakan hak politik dan jangan terjebak pada kepentingan elit politiknya. Begitu pesan tegas Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, pada rapat koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mojokerto, Senin (25/2) pagi di ruang Satya Bina Karya. Rapat dihadiri unsur Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat, serta OPD.
“Pemilu serentak yang segera digelar tanggal 17 April 2019 sudah di depan mata. Pemerintah Kabupaten Mojokerto, turut mengimbau masyarakat untuk tidak membiarkan hak pilih suaranya berlalu begitu saja atau golput (golongan putih). Dengan moment ini, masyarakat harus sadar untuk menggunakan hak politik, bukan sebaliknya terjebak kepentingan elit politik,” pesan wabup.
Wabup selaku Dewan Penasehat FKUB juga mengimbau agar semua pihak untuk mengedepankan kesantunan dan kepatutan dalam menyampaikan pendapat. Mengingat suhu politik yang memanas, dikhawatirkan menjadi kesempatan oknum tidak bertanggung jawab untuk membuat kekacauan, keributan, dan perselisihan atas nama keyakinan dan agama. Suhu politik memanas memang kerap dihadapi saat pesta demokrasi, namun jangan sampai mendidih.
“Toleransi antar agama, menghargai satu sama lain dan saling menghormati itu penting. Terlebih memanasnya suhu politik yang bisa saja dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk memecah belah keharmonisan dan kondusifitas lingkungan. Adanya pemilu tidak berhenti pada memilih pemimpin. Tapi juga membangun peradaban bangsa yang demokratis, maju, berdaulat, adil, sejahtera dan beradab” tambah wabup.
(T@urus)