(Foto: Istimewa) |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Mojotirto Festival 2019, Jumat siang (22/3) resmi dibuka oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari. Bertempat di Jembatan Rejoto, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto, festival yang baru pertama kalinya digelar ini berlangsung sakral dan penuh semarak.
Turut hadir dalam acara pembukaan yaitu Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Ketua TP PKK Nur Chasanah Achmad Rizal, Suami Wali Kota Supriyadi Karima Saiful, Sekdakot Mojokerto Harlistyati dan jajaran Forkopimda Mojokerto serta segenap kepala OPD di lingkungan Pemkot Mojokerto. Juga turut hadir tokoh masyarakat dan anggota organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan se-Kota Mojokerto.
Pembukaan Mojotirto Festival dimulai dengan Kirab Mojopahit yang diikuti oleh warga dan pelajar se-Kota Mojokerto yang berpakaian ala Mojopahit serta penari bedoyo air yang membawa air dari tujuh sumber. Kemudian penari bedoyo air menyerahkan kepada lurah yang daerahnya dilalui oleh sumber air yang selanjutnya diserahkan kepada Wali Kota serta jajaran Forkopimda Kota Mojokerto.
Dalam laporannya, Ketua panitia Mojotirto Festival 2019, Novi Raharjo menyampaikan bahwa pelaksanaan Mojotirto Festival adalah wujud sukur secara aktual kepada Allah SWT atas mudahnya mendapatkan air di Kota Mojokerto utamanya air bersih diantara daerah yang tengah kekurangan air.
“Dimusim kemarau, ada daerah-daerah yang harus disuplai air bersih, dan alhamdulillah Kota Mojokerto tidak mengalami hal seperti,” kata Novi.
Kirab mojopahit diikuti oleh 7 penari bedoyo air, 300 partisipan dari warga Kota Mojokerto, 1000 siswa SMP yang berdandan ala zaman Kerajaan Mojopahit. “Meski belum sesuai pakem, namun kita berusaha sesuai dengan pakem yang sebenarnya. Kami akan terus melakukan kajian agar sesuai pakem Mojopahit yang sebenarnya,” jelas Novi.
“Hujan yang turun bukanlah ancaman, tapi keberkahan yang gemah ripah lohjinawi,” seru Ning Ita mengawali sambutan dibawah rintik hujan. Ning Ita juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada seluruh warga Kota Mojokerto terutama warga Pulorejo dan Blooto yang bersedia bergotong royong untuk hadir dan mensukseskan Mojotirto Festival 2019.
Dalam kesempatan ini, Ning Ita juga menyampaikan bahwa Mojotirto Festival adalah awal untuk membuka wilayah barat Kota Mojokerto untuk menjadi pusat keramaian.
“Semoga dengan Mojotirto Festival membawa dampak sosial dan ekonomi yang luar biasa bagi Kota Mojokerto,” ungkap Ning Ita. Mengakhiri sambutan Ning Ita mengajak seluruh yang hadir dalam Mojotirto Festival untuk berdoa bersama-sama melalui kenduri banyu tujuh mata air.
Pembukaan Mojotirto Festival 2019 diawali dengan pelepasan air sumber dari tujuh mata air ke Sungai Kotok dan menabur benih ikan yang dipimpin oleh Ning Ita dan diikuti oleh segenap Forkopimda Kota Mojokerto. Sebelum pembukaan berlangsung telah dilakukan kegiatan Prokasih serentak di sepanjang Sungai Kotok dan lomba mewarnai di Hutan Kota.
Sebelum meninggalkan tempat acara, Ning Ita meninjau satu persatu stan pasar tradisional. Ning Ita berinteraksi dengan warganya yang menjual jajanan khas tempo dulu. Banyak warga yang bersalaman dengan Ning Ita. Orang nomor satu di Kota Mojokerto itupun berbaur dengan warga serta menyempatkan berfoto bersama warga.
Hari kedua Mojotirto Festival yang berlangsung Sabtu (23/3/2019) akan dimeriahkan dengan permainan tradisional di jembatan rejoto pada pagi hari, lomba dayung di Das Brangkal, serta lomba bercerita di Hutan Kota. Gelaran Mojotirto Festival akan ditutup dengan ludruk di Jembatan Rejooto Sabtu malam.
(T@urus)