Pasuruan, hapraindonesia.co – Di Kabupaten Pasuruan dengan julukan Kota Santri yang banyak memiliki pondok pesantren, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten mengoptimalkan sosialisasi guna memutus mata rantai covid 19 (Coronavirus Disease ) meski saat ini sudah mulai diperlakukan new normal yaitu hidup “berdampingan” dengan covid 19 serta tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Rabu (24/06/2020).
Dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan melalui Puskesmas melakukan pemberdayaan santri di bidang kesehatan. Ini berkaitan dengan diberlakukan nya” New Normal” di beberapa wilayah di kabuputen pasuruan dan juga akan kembalinya santriwan dan santriwati ke masing masing pondok yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Guna melanjutkankan pendidikan yang sempat terhenti dengan adanya wabah pandemic covid19, karena protocol kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan tak terkecuali bagi sejumlah pondok pesantren yang akan mengaktifkan kegiatan.
Wilayah UPTD Kesehatan Puskusmes Pulungan telah dilaksanakan kegiatan pembinaan santri husada (Pemberdayaan santri di bidang kesehatan).
Hasil konfirmasi hapra dengan Kepala UPT Kesehatan Puskesmas Pulungan dr Nur Setiowati mengatakan kegiatan pemberdayaan santri bekerja sama dengan lintas sektor serta karang taruna desa pulungan, hal itu juga dibenarkan waktu hapra konfirmasi ke ketua karang taruna desa pulungan.” Ujarnya.
Pembinaan Santriwan dan santriwati dengan diajarkanya untuk menerapkan hidup bersih dan sehat ( PHBS ), cuci tangan, menggunakan masker, physical distancing, mengkonsumsi makanan yang bergizi 4 sehat 5 sempurna serta pengetahuan tentang Coronavirus Disease (COVID-19).
Saat pembinaan Santri Husada,mereka diajari untuk menerapkan hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan, menggunakan masker, physical distancing, konsumsi makanan bergizi, serta pengetahuan mengenai Covid-19. Puskesmas Kepulungan membekali Santri Husada dengan aseptic gel, face mask, hand sanitizer, thermo gun, vitamin c, sehingga bisa dimanfaatkan di Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren).
“Harapan ke depan Santri Husada bisa mengajak santriwan dan santriwati yang lainnya agar menerapkan protokol kesehatan seperti yang sudah disampaikan saat pembinaan,” terang Nur Setiowati.
(Zzi/Ndi)