Ilustrasi Penambang |
Mulai dari Sabang hingga Merauke,terdapat sumber kekayaan alam yang seharusnya bisa menghidupi rakyat Indonesia.
Na’as,karena ulah segelintir oknum birokrat,kekayaan alam yang semestinya bisa mendukung kehidupan dan kesejahteraan warga daerahnya harus terkuras habis oleh tangan-tangan penguasa.
Setidaknya,itu terlihat di Trenggalek,kabupaten yang Notebene ber PAD minor ini ternyata mempunyai deposit kandungan tambang emas yang fantastis.
Hal ini terkuak saat explorasi sebuah perusaahan tambang Arc Exploration Ltd yang menunjukkan keberadaan kandungan emas di tiga titik gali di Proyek Trenggalek, Jawa Timur, yakni di Suruh, Timahan, dan Kojan.Uniknya,dikedalam galian 910 meter,butiran emas sudah bisa di dapat.
Dalam keterangan Manajemen Arc, kandungan emas di tiga titik ini kandungan emas 0,55 g/t pada titik simpang 4 meter di kedalaman 65 meter, serta 0,18 g/t pada titik simpang 16,8 meter pada kedalaman 77 m.Kandungan yang lebih rendah dibuktikan di lubang ketiga yang digali di Timahan.
Eksplorasi di lubang tersebut menunjukkan kandungan emas 0,15 g/t pada titik simpang 5,3 meter di kedalaman 55,8 meter, serta 0,18 g/t pada titik simpang 6,5 meter pada kedalaman 77 meter.Hal ini menunjukkan betapa besarnya perkiraan deposit tambang emas di Trenggalek.
Adapun, kandungan tertinggi ditemukan di lubang keempat yang digali di Kojan.
Kandungan emasnya 11,28 g/t dan perak 293 g/t pada titik simpang 1,9 meter di kedalaman 50 meter, serta emas 1,39 g/t dan perak 40 g/t pada titik simpang 1,1 meter di kedalaman 104,2 meter juga mengindikasikan bahwa penyebaran titik kandungan emas sangat lebar.
Manajer Direktur Arc Explopration John Carlile mengungkapkan,”Hasil penggalian ini telah mengonfirmasi keberadaan emas di Suruh, Timahan, dan Kojan.
Langkah kami berikutnya adalah melakukan penggalian lebih lanjut guna menemukan emas berkadar konsentrasi tinggi,”.
Masalah peliknya adalah,warga Trenggalek dalam kurun waktu 10 tahun ini kurang tahu dan mungkin terindikasikan informasi ini di tutupi oleh fihak-fihak tertentu.
Berdasar investigasi Hapra,kawasan hutan Suruh sudah lama di jaga Oknum aparat berseragam dan bersenjatakan lengkap.Mereka berjaga dengan shift dan rotasi penjagaan yang terkoordiasi.Warga di larang memasuki wilayah tertentu.
‘warga gak oleh nyedak-nyedak mas,jare enek kegiatan penting nek Suruh” tutur pak Jamal,warga Suruh yang sedang mencari kayu ini.
Jamal menuturkan,bahwa keberadaan oknum Militer sudah ada sejak sepuluh tahunan. “ pernah juga ada suara ledakan keras,dan sedikit gempa di tahun 2008 mas,tapi warga di larang mendekat,ada truk dan mobil semacam proyek proyek pembangunan” imbuhnya.
Tim Hapra pun mencoba lebih dalam mencari titik terang penuturan dan penyaksian warga sekitar,dan kami pun menemukan seorang warga yang bersekolah di Kediri.
Sebut saja RD,pemuda 25 tahun ini pernah diajak seorang Birokrat guna menjadi runner,saat 2008.
Rd menerangkan,bahwa suara ledakan itu adalah suara alat seismik dan alat pengeboran mini,pengebor dan tim adalah campuran fihak oknum swasta dan oknum birokrat setempat.
Dia menambahkan penggalian lebih lanjut itu juga pernah dilakukan pada dataran tinggi Suruh, Timahan, dan Kojan, serta titik gali lain yang sudah diidentifikasi.
Sentul, Buluroto, dan Dalangturu adalah beberapa titik diantara sekian banyak titik. Titik-titik gali tersebut kini juga masuk dalam tahap eksplorasi Arc Exploration.
Arc Exploration menguasai Proyek Trenggalek melalui PT Sumber Mineral Nusantara dengan porsi kepemilikan 95%. Sumber Mineral mendapatkan izin usaha pada akhir 2005.Dengan luas konsesi yang diberikan pemerintah mencapai 30.000 hektare,dimungkinkan Ar.Exploration akan mendulang emas sangat banyak.
Selain Trenggalek, Arc juga mengendalikan 95% dua tambang emas lain, yaitu di Bima, Sumbawa Timur, dengan konsesi seluas 24.900 hektare serta di Papua dengan porsi 20% bersama Grup Anglo American dengan konsesi seluas lebih dari 99.400 hectare.
Trenggalek sendiri adalah salah satu kabupaten dengan tingkat ketimpangan pendapatan dan keparahan kemiskinan yang tertinggi di Jawa Timur. Makanan tiwul yang mensubstitusi beras sebagai makanan pokok karena harganya murah biasa ditemukan di wilayah ini.
Terlebih,di kecamatan Suruh,penderita angka gangguan jiwanya sangat banyak.Aktifis DKR arif witanto pernah memberikan data mengejutkan kepada kami,bahwa di daerah Suruh terdapat 200 jiwa penderita sakit jiwa,malah sebagian di pasung karena minimnya bantuan Pemda.DPRD Trenggalek,juga terkesan menutup mata.
“ seharusnya,mereka sidak dan mempertanyakan Sharing Profit dan kejelasan dari instansi terkait”.
‘Jangan sampai seperti Acuh dan cendrung apatis,kita tidak ingin seperti freeport yang kaya tapi kurang memberikan kontribusi warga papua” celoteh Imam jumadi,ketua LSM dan aktifis lingkungan asal Pogalan ini.
‘Kita tunggu saja perkembangannya,kalau tidak ada rekasi dari eksekutif dan leislator,maka kita akan ajukan somasi dan demonstrasi di Pemkab”,imbuhnya. (TIM)