Foto: Istimewa |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Mobil penerangan keliling Sat Binmas menjadi Mobil Cendekia yang beroperasi sebagai perpustakaan keliling, resmi diluncurkan Polres Mojokerto bersamaan dengan penandatanganan MoU antara Kapolres Mojokerto dan Bupati Mojokerto terkait upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat melalui sinergitas program wajib membaca di wilayah hukum Polres Mojokerto.
Acara yang dihelat pada Rabu (17/1) pagi lalu di aula Pacet Mini Park, Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, dihadiri Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto, Ikfina Kamal Pasa.
Dalam sambutannya Bupati Mojokerto mengapresiasi sinergitas program yang bertujuan mencerdaskan masyarakat melalui upaya literasi (kualitas atau kemampuan melek huruf atau aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis). Literasi juga mencakup kemampuan melek visual yakni kemampuan mengenali serta memahami berbagai macam ide yang disampaikan (video/gambar).
“Saya sangat mengapresiasi sinergitas program kegiatan antar stakeholder yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dengan Kepolisian Resor Mojokerto seperti sekarang. Literasi memang sangat penting guna mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berwawasan tinggi melalui pendekatan wajib membaca,” kata bupati.
Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata dalam sambutannya mengatakan jika program yang sudah dilakukan di Kotamadya Batu ini, dirasakan sangat efektif menjangkau masyarakat hingga lokasi-lokasi terpencil.
“Mobil Cendekia bisa menjangkau tempat-tempat terpencil. Model ini sangat efektif, karena sudah dilakukan juga di Kotamadya Batu. Kita kerjasama juga dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan untuk menyajikan buku-buku yang menarik. Dilengkapi juga dengan screen yang menayangkan audio visual bernilai edukasi. Selanjutnya akan ada jadwal kunjungan tiap hari yang menyasar anak-anak putus sekolah, anak jalanan serta masyarakat buta aksara,” papar Leo.
Leo juga menambahkan bahwa tujuan MoU adalah untuk menumbuh kembangkan masyarakat usia produktif yang gemar membaca. Ini karena masih ada masyarakat yang belum berkesempatan mengecap pendidikan formal.
(Rus/hms)