Kediri, HAPRA Indonesia.co – pada malam hari ini (16/8) pukul 19.30 WIB di Kelurahan Setonopande Kecamatan Kota, Kota Kediri, mengadakan renungan malam untuk menghargai jasa pahlawan yang telah gugur di medan laga.
Kelurahan setonopande, khususnya pandean gg 1 Rw1 di buka dengan pemotongan tupeng, kondisi di tempat tersebut begitu terasa rasa kebersamaannya, warga makan bersama makanan yang telah di sediakan, dengan di iringi lagu-lagu pahlawan.
Yang lebih menariknya dalam acara tersebut, di tampilkannya kelompok seni musik asli desa pandean yaitu PUTRA GELUNG, makna dari Gelung adalah di ibaratkan rambut yang terurai di jadikan satu dan di ikat yang di kenal dengan bahasa jawa Gelungan, bermakna dimana persatuan akan terasa kuat jika bersama-sama dibandingkan dengan perorangan.
Tidak Cuma itu saja PUTRA GELUNG juga perlu di beri apresiasi, di dalam grup PUTRA GELUNG yang beranggotakan 6 orang ini mengusung musik keroncong, lain dari pada yang lain, karena pemuda yang biasanya membawakan lagu-lagu pop, rock dll, Pemuda-pemuda ini dengan alat musik tradisinil dan memainkan musik keroncong yang hamper jarang kita temui apalagi yang membawakannya adalah seorang pemuda-pemuda yang umurnya pun masih di bawah 17 tahun.
Pak Muko dan pak Widodo yang menjadi guru unutk musik pun sangat senang dan bangga, ketika di temui HAPRA Muko mengatakan “ ya saya sangat senang dengan apa yang saya ajarkan ini bermanfaat bagi anak-anak, saya sengaja mengajarkan musik keroncong untuk mereka karena mereka generasi penerus, dan pastinya yang memainkan musik keroncong seperti ini usianya ya sudah lanjut, tapi PUTRA GELUNG ini lain di usia yang masih muda mau membawakan musik keroncong dengan alat musik seperti selo, cak, jimbe, cuk, keybord, bas besar, dan biola” ucap muko dengan penuh bangga.
Dan acara di lanjutkan renungan malam dengan bacaan doa pada jam 00.00 WIB tepat dengan pergantian hari yaitu hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 agustus.(Luh)