Foto: Dok/Humas |
Kediri, hapraindonesia.co – Ning Lik, Wakil Walikota Kediri menyampaikan pentingnya peran ibu-ibu dalam penanggulangan bencana, khususnya bencana kebakaran. Hal ini didasari oleh peran seorang ibu yang berhadapan dengan urusan dapur yang tidak lepas dari kompor.
“Panjenengan semua harus mencermati ilmu yang akan dibagi oleh para pemateri agar nanti kita punya ilmu yang cukup untuk mempersiapkan diri terhadap bencana yang mungkin terjadi,” ujar Ning Lik kepada 80 peserta kegiatan Penyebarluasan Informasi Potensi Kebencanaan yang terdiri dari ibu-ibu muslimat NU se Kecamatan Pesantren yang hadir di Lapangan Gajah Mada Pesantren, Kamis (20/7).
Ning Lik berharap nantinya ilmu yang didapat peserta dapat disampaikan kepada anggota ranting muslimat yang ada di lingkungan masing-masing. Ning Lik juga menekankan agar saat bencana itu terjadi, ibu-ibu tidak panik untuk meminimalisir dampak bencana seminimal mungkin.
Foto: Dok/Humas |
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana Tugas BPBD Kota Kediri Samsul Bahri mengatakan kegiatan ini adalah sebuah edukasi kepada masyarakat untuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana.
“Kami harapkan dengan adanya pengetahuan terhadap kesiapsiagaan bencana akan membuat ibu rumah tangga tidak panik jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Misalnya kebakaran akibat kompor gas itu harusnya tidak disiram dengan air karena dalam kandungan air terdapat gas hidrogen yang membuat api menjadi lebih besar,” ujarnya.
Samsul berharap kegiatan ini menjadi langkah antisipasi yang bisa menanggulangi dan mengurangi resiko dan dampak terjadinya bencana. Selain itu, ilmu yang didapatkan bisa disampaikan kepada masyarakat.
Selanjutnya, ibu-ibu Muslimat Kecamatan Pesantren materi mendapat simulasi penanggulangan bencana kebakaran dari BPBD Kota Kediri.
Dalam simulasi tersebut, ibu-ibu mencoba memadamkan api dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi terlebih dahulu. Handuk basah harus diletakkan perlahan ke api agar api dapat padam tanpa menjalar kemana-mana.
(Adv/Humas)