Hapraindonesia.co – Guna melakukan pemantauan dan pengawasan bahan pangan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Loka POM melakukan sidak bahan makanan ke pasar Bandar dan pasar Setono Betek, Selasa (26/4).
Dari uji sampling yang dilakukan terhadap 19 jenis makanan, 4 diantaranya positif mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks, formalin dan rodamin-B. Empat makanan tersebut yaitu kerupuk jenis ganepo dan pati lorek, cincau hitam, teri nasi dan cumi kering.
Saat ditemui di lokasi, Kepala Dinas Kesehatan dr Fauzan Adima didampingi Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan Kediri M Jony Edrus Setiawan mengungkapkan adanya temuan tersebut akan ditindak lanjuti dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke pasar grosir.
“Nanti kita lacak bahan –bahan tersebut diperoleh dari mana. Saya sekaligus menghimbau untuk para produsen krupuk tolong jangan menggunakan pewarna yang berbahaya. Lebih baik yang alami tanpa mengurangi rasa,” ujarnya.
Untuk bahan pangan yang mengandung zat berbahaya, dr Fauzan menjelaskan ada beberapa ciri khusus yang harus diperhatikan masyarakat ketika akan membeli bahan-bahan pangan diantaranya dari bau, tingkat kekenyalan dan warna. Diungkapkannya, meskipun melalui proses perebusan ketika diolah, namun zat kimia tidak bisa terurai dan hilang.
“Untuk menarik pembeli biasanya para pedagang memberi warna yang mencolok pada produknya, namun justru warna yang mencolok patut kita waspadai mengandung bahan makanan yang tidak sehat. Jika kita tidak sengaja mengkonsumsi makanan yang mengandung zat kimia berbahaya nantinya itu akan menjadi tumpukan dan akumulasi ke organ seperti liver, ginjal, dan organ lain,” tambahnya.
Ia menghimbau masyarakat harus bisa menjadi konsumen yang cerdas agar bahan makanan yang masuk dalam tubuh benar-benar bahan makanan yang sehat dan aman sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit.
”Untuk masyarakat khususnya ibu-ibu kalau belanja tolong dilihat kira-kira ada pengawetnya atau tidak. Jadilah konsumen cerdas, dicium, dirasa kira-kira mencurigakan atau tidak. Jika butuh info lebih lanjut bisa mendatangi Dinas Kesehatan atau loka POM. Selain itu bisa lihat juga di youtube atau media sosial atau baca ciri-ciri makanan yang mengandung bahan kimia untuk menambah pengetahuan,” ujarnya.
dr Fauzan menambahkan, sidak tersebut tidak hanya dilakukan di bulan ramadhan namun juga dilakukan secara berkala di hari biasa. “Kita kerja sama dengan Balai POM namun memang intensitas di bulan ramadhan lebih sering karena pasar lebih ramai,” tandasnya.
Sidak kali ini juga diikuti oleh perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMTK, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Disperdagin, Diskominfo, Bagian Perekonomian, PD Pasar, Kelurahan dan Satpol PP.
(Red/**)