Foto: Istimewa |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Sebagai salah satu sumber pengetahuan konvensional, tidak bisa dipisahkan dari gadget yang kini menjadi salah satu pilihan mengakses ilmu pengetahuan yang cepat. Pandangan tersebut disampaikan Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, saat menerima para Duta Baca Anak dan Remaja Kabupaten Mojokerto tahun 2018, didampingi Asisten Administrasi Umum Didik Safiqo Hanim, beserta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperka) Kabupaten Mojokerto, Ustadzi Rois.
“Antara fokus dan bias, begitulah buku dan gadget. Buku sebagai gudangnya literasi dan ilmu pengetahuan, sifatnya fokus. Artinya isi di dalamnya, itulah yang kita cari. Kontennya tidak berkembang kemana-mana. Namun gadget sifatnya bias, kita bisa mengakses semua hal. Keduanya berbeda, namun bukan berarti tidak bisa disatukan. Gadget jika digunakan dengan bijak dan positif, akan sangat membantu kita dalam mengakses ilmu pengetahuan yang luas,” kata wabup, Senin (10/12) pagi di ruang kerjanya.
Untuk diketahui, para Duta Baca yang datang merupakan peserta yang telah mengikuti Pemilihan Duta Baca Anak dan Remaja Kabupaten Mojokerto Tahun 2018 dengan tema “Mencerdaskan Masyarakat Melalui Budaya Gemar Membaca dan Belajar Sepanjang Hayat” yang digelar Disperka Kabupaten Mojokerto pada November lalu.
Gelar Duta Baca merupakan sebuah tanggung jawab yang besar untuk mempromosikan serta mengkampanyekan nilai positif perpustakaan. Gelar ini bukan hanya mengenai selempang, tetapi juga apa yang dapat dilakukan oleh duta terpilih dalam mengemban tugas. Tentu dengan tujuan utama yaitu menarik minat baca dan melek literasi.
Kepala Disperka Kabupaten Mojokerto juga sering menuturkan, bahwa perkembangan perpustakaan semakin kompleks sesuai perkembangan IT. Demi memajukan semua itu, dibutuhkan sikap saling asah, asih dan asuh demi meningkatkan SDM masyarakat dengan membudayakan membaca.
(T@urus)