Foto: Ist |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Gerakan Puskesmas Keliling Masyarakat Sehat (Gepuk Mas) UPT Puskesmas Ngoro, berhasil masuk dalam Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Tahun 2018 Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Jawa Pos.
Penghargaan tersebut diterimakan kepada Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dalam acara bertajuk Malam Penganugerahan Top 25 Kovablik 2018 dan Good Practices Award, Senin (22/10) malam di Hotel Shangri La, Surabaya.
Kegiatan Gepuk Mas dilaksanakan di semua desa di wilayah kerja Puskesmas (13 desa). Pada pelaksanaanya, tersedia semua pelayanan kesehatan meliputi promosi kesehatan difasilitasi oleh tenaga promosi kesehatan, pelayanan umum oleh dokter umum, pelayanan gigi oleh dokter gigi, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) oleh bidan dan perawat (KB, pemeriksaan leher rahim atau Inspeksi Visual Asam asetat/IVA dan USG), laboratorium serta apotek.
Dengan adanya inovasi jemput bola Gepuk Mas, dapat ditemukan beberapa pasien yang membutuhkan operasi namun tidak memiliki dana yang cukup. Maka, aksi selanjutnya dari Gepuk Mas yakni melakukan Gerakan Operasi Rakyat (Gopar), yang juga difasilitasi oleh UPT Puskesmas Ngoro dan kepedulian para stakeholders.
Kegiatan Gepuk Mas juga selaras dengan tujuan pembangunan yaitu kesehatan yang baik. Artinya menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala bidang.
Tujuan Gepuk Mas juga menjelaskan bahwa pada 2030, akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi bisa terjamin. Termasuk Keluarga Berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo, hadir dalam acara ini dan mengatakan dalam sambutannya bahwa membangun tata kelola pemerintah dan daerah, pimpinan daerah harus bisa menciptakan inovasi sekecil apapun.
“Kunci suksesnya daerah, ada di inovasinya. Satu daerah, paling tidak punya jujukan wisata. Sekecil apapun itu. Ada kerajinannya, kuliner yang enak. Pelayanam publik harus efektif dan efisien. Juga harus ada public trust, dan iklim investasi yang baik,” kata Tjahjo Kumolo.
(T@urus)