Foto Istimewa |
Mojokerto,Hapraindonesia.co – Mulai Hari Minggu (17/11) Pkl. 00:01 WIB, Penumpang tidak bisa memesan aplikasi daring Gocar, hal ini dikarenakan semua pengemudi Gocar se-Mojokerto Raya (Kota dan Kabupaten Mojokerto) melakukan Offbid Serentak hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Mulai hari Minggu (17/11) Pkl. 00:01, kami seluruh Pengemudi Gocar se-Mojokerto Raya sepakat untuk tidak jalan (Offbid), hal ini dikarenakan rencana penurunan skema Insentif secara Drastis dari Rp. 260.000,- ke Rp. 65.000,- untuk 17 trip / pointnya, ini dibawah skema Insentif Goride/Gojek. Sungguh tidak rasional ini, mengingat kebutuhan untuk perawatan, pajak kendaraan, dll yang nominalnya jauh lebih tinggi daripada sepeda motor,” kata Pak Ikhsan yang juga sebagai Salah Satu Koordinator Paguyuban Taxi Online di Mojokerto
Pada saat Kopdar perwakilan basecamp atau paguyuban dengan DSU Mojokerto PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) yang lalu, hari Rabu (13/11) Pkl. 19:00 di Two Toast (Dahulu Manahan) di Jl. Surodinawan, disampaikan beberapa tuntutan sebagai berikut :
1. Minimal Skema Gocar mojokerto disamakan dengan kompetitor 115k :12poin
*atau* 17 point : 170k
2. Mutasi dapat dibuka untuk anggota basecamp yg akun luar mojokerto
3. Dibukanya area yg belum ter cover gocar (jombang, lamongan),
Ciko & djiwi sampai batas sungai masuk poin
4. Pembagian order lebih merata.
5. Adanya Kenaikan tarif di jam sibuk, permintaan tinggi dan jam
00.01 – 05.00 A.M
6. Tarif minimum yang di harapkan Rp. 12.000,- bersih
7. Open Suspend bagi Mitra Pengemudi Mojokerto ketimbang membuka Pendaftaran Baru
Namun DSU Mojokerto Go-Jek berjanji akan menyampaikan ke pihak pusat, karena mereka adalah sebagai jembatan atau penyampai pesan, pusatlah yang mempunyai kewenangan memberikan keputusan.
Ketika ditanya sampai kapan Offbid Serentak ini dilakukan, “Belum tau, kami sedang menunggu hasil esok hari Pkl. 00:01, jika benar-benar turun ke Rp. 65.000,- maka tidak menutup kemungkinan, kami akan mengadakan demo, saat ini sedang dipersiapkan untuk surat pemberitahuan ke Polres dan Polresta Mojokerto, jika benar terjadi, maka kami langsung bergerak,” tutup Pak Ikhsan.” (T@urus)