Foto: Istimewa |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menyerahkan sejumlah bantuan bagi warga 23 desa di 8 kecamatan (Ngoro, Trawas, Pacet, Kutorejo, Pungging, Bangsal, Mojoanyar, Gondang) yang terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi 18 Januari 2019 lalu. Bantuan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi didampingi Kepala BPBD Moch. Zaini, Kamis (31/1) pagi di Balai Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo.
Total bantuan yang diberikan bernilai kurang lebih Rp 90 juta, berupa 155 sak semen, 82 lembar asbes, 15 rit pasir, 6.600 lembar glangsing, 30 lembar bronjong, 110 paket sembako, pakaian, paket tambahan gizi, dan lainnya.
Moch. Zaini dalam laporan sambutannya menjelaskan beberapa tindakan penanganan yang telah dilakukan terkait bencana.
“Kita telah melakukan kaji cepat dan pembersihan lokasi oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Mojokerto, dibantu dengan mobilisasi alat berat Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto. Bersama TNI, Polri, serta relawan mitra BPBD juga melakukan evakuasi penyelamatan. Penetapan status tanggap darurat bencana mulai 18 Januari-1 Februari 2019. Kami juga telah mengkaji kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana oleh tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna),” terang Zaini.
Bencana banjir dan longsor ini seperti diketahui, telah menimbulkan kerugian cukup banyak. Data mencatat sedikitnya 37 unit rumah warga mengalami rusak ringan dan 11 rusak berat, 13 tanggul atau plengsengan jebol, hingga merusak 9 jembatan serta 2 lokasi jaringan air bersih.
Perubahan iklim global yang terjadi saat ini, diketahui menjadi salah satu faktor pemicu peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam. Wakil bupati Pungkasiadi dalam sambutannya, mengajak masyarakat agar memahami kondisi tersebut untuk terus mepersiapkan diri dan menyiagakan sumber daya yang ada.
“Kemungkinan (bencana alam) masih sangat besar di Kabupaten Mojokerto. Saya instruksikan semua perangkat daerah untuk menyiagakan sumber daya yang dimiliki dalam penanganan kejadian bencana yang akan terjadi. Saya akan turun langsung untuk memastikan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Mojokerto berjalan maksimal,” kata wabup.
(T@urus)