Kediri, hapraindonesia.co – Dalam rangka memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU)dan sebagai upaya mencari bibit atlet sepatu roda yang dipersiapkan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur dan Pekan Olah Raga Nasional (PON), BPN Kabupaten Kediri mengadakan Lomba sepatu roda tingkat Provinsi Jawa Timur yang memperebutkan piala “Bumi Bhakti Adiguna”.
Sebanyak 255 orang atlet mengikuti kejuaraan sepatu roda anak di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri. Peserta berasal dari 17 klub sepatu roda di Jawa Timur seperti, Surabaya, Sidoarjo, Bondowoso dan Malang.
Ketua Panitia Lomba Khoirul Riza mengatakan, tujuan perlombaan ini dalam upaya mencari bibit atlet sepatu roda yang dipersiapkan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur dan Pekan Olah Raga Nasional (PON).
“Tujuannya adalah untuk memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU) serta mencari bibit atlet daerah. Selain itu, juga dalam rencana mendirikan Pengurus Cabang (Pengcab) Sepatu Roda di Kediri. Karena disini SK-nya sudah ada, namun belum dilantik,” Tukas Khoirul Riza, panitia dari BPN Kabupaten Kediri ini, Sabtu (15/10/2016).
Masih lanjut Khoirul Riza, ada tiga kategori yang diperlombakan. Pertama adalah jenis perlombaan untuk pemula putra dan putri, kemudian standar dan speed. Dari tiga jenis perlombaan ini masih terbagi dalam empat kategori yaitu, kategori A untuk anak usia 6 sampai 8 tahun, kategori B untuk usia 8 sampai 10 tahun, C untuk usia 10 sampai 12 tahun dan D usia 12 hingga 15 tahun.
Lomba sepatu roda tingkat Jatim ini mendapat apresiasi dari Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Mas Abu, sapaan akrab walikota kediri. Mas Abu menyempatkan datang untuk memberangkatkan langsung para atlet dan menyerahkan tropi serta hadiah kepada para pemenang. Menurutnya, cabang olahraga ini perlu mendapatkan perhatian lebih serius, karena peminatnya semakin tinggi.
“Kami berharap dengan adanya lomba ini muncul atlet dari Kota Kediri. Kami saya berterima kasih kepada BPN Kabupaten Kediri yang sudah menyelenggarakan di GOR Jayabaya Kota Kediri. Kami bisa melihat langsung potensi dari para atlet asal Kota Kediri,” katanya.
Mas Abu berharap, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Kediri memberikan perhatian terhadap cabor ini. Sehingga, kedepan muncul atlet sepatu roda dari Kota Kediri yang bisa menyumbangkan medali di Porpro Jatim dan juga PON. Sementara itu, Pemkot Kediri akan mendukung melalui upaya penyediaan lintasan bermain.
Di Kota Kediri sendiri sudah muncul klub sepatu roda yang bernama ‘kilat’. Klub yang menjadi cikal bakal di Kediri ini juga turut menjadi peserta pada perlombaan tingkat Jatim ini. Walikota Kediri berharap, jalanan di kawasan GOR Jayabaya dapat dipergunakan untuk berlatih, sembari menunggu adanya perlintasan resmi dibangun.
“Menurut saya, sepatu roda ini merupakan media untuk anak-anak dalam berolahraga. Ini GOR Jayabaya tempatnya memang harus untuk olahraga juga. Mudah-mudahan, nanti saya bisa bicara dengan Disbudparpora,” janjinya.
Ivan, salah satu peserta yang berhasil memenangkan perlombaan mengaku, sudah berlatih selama satu tahun lebih dan kerap mengikuti berbagai ajang perlombaan. Dia pernah menyabet medali satu emas dan dua kali medali perak. Di dalam perlombaan ini, pemenang langsung menerima tropi hadiah, medali dan juga uang pembinaan dari peserta.(Adv/B@m)