Foto( Taurus/HI) |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Nuzulul quran adalah salah satu momen istimewa dalam bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan 1440 Hijriyah Pemerintah Kota Mojokerto bersama Kementerian Agama Kota Mojokerto menggelar peringatan nuzulul quran di Masjid Agung Al Fattah Selasa malam (21/5).
Peringatan nuzulul quran tahun ini mengangkat tema kebersamaan dalam keberagaman (dalam perspektif quran). Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari hadir bersama Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria, Sekda Harlistyati, jajaran Forkopimda Mojokerto, Ketua TP PKK Nur Chasanah Achmad Rizal, Kepala Kemenag Kota Mojokerto, segenap kepala OPD serta ketua ormas Islam se-Kota Mojokerto dengan Farmadi Hasyim sebagai pembicara.
Mengawali sambutan, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama bersyukur atas rahmat, nikmat dan karunia dari Allah SWT termasuk kesempatan untuk bersilaturahmi dalam majelis peringatan nuzulul quran di Masjid Al Fattah.
Ning Ita menyampaikan, nuzulul quran merupakan salah satu peristiwa penting bagi kita umat islam, yakni peristiwa diturunkannya quran dari Allah SWT., kepada Nabi Muhammad sebagai panutan dan pedoman bagi seluruh umat manusia untuk memperoleh keselamatan, kebahagiaan dan keridaan Allah.
“Melalui peringatan nuzulul quran ini, hendaknya kita manfaatkan sebagai momentum untuk bersama-sama merenungkan kembali ajaran-ajaran quran. Dengan memperbanyak membaca quran, memahami isinya dan kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ning Ita. Quran mengajarkan dan memberi petunjuk kepada kita tentang toleransi, keadilan, kebaikan, kedamaian, kesejahteraan dan tidak mengajarkan kedzaliman, apalagi kekerasan.
Peringatan nuzulul quran ini diselenggarakan bersamaan dengan selesainya proses pemilu, merupakan momen yang tepat untuk merekatkan kembali tali silaturahim, persatuan dan kesatuan diantara kita.
Struktur kemasyarakatan Indonesia adalah masyarakat plural dan beragam. Namun tataran nilai kebersamaan dalam keragaman itu sudah mulai mengalami penyusutan akhir-akhir ini dan bahkan bisa hilang. “Oleh sebab itu, tentu sangat tepat pada momen nuzulul quran tahun ini kita jadikan sebagai semangat memulai langkah baru dalam mengembalikan nilai kebersamaan ditengah hiruk pikuk arus politisasi yang saat ini dapat meresahkan,” kata Ning Ita.
Ning Ita melanjutkan, selesainya rekapitulasi nasional hasil pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa 21 Mei 2019 dini hari menimbulkan berbagai respon dari sejumlah kalangan. “Untuk itu, saya menghimbau kepada masyarakat Kota Mojokerto untuk tetap tenang dalam menghadapi berbagai isu yang dapat menyulut terjadinya konflik sosial dan mengacaukan keamanan nasional,” tutur Ning Ita.
Di momen nuzulul quran ini Ning Ita berharap agar kedamaian selalu terjalin pada masyarakat. “Mari kita berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara kita. Merekatkan tali silaturahmi antarsesama, serta menebarkan kedamaian di bumi Indonesia,” pungkasnya.
(T@urus)