Foto: Taurus/HI |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Pertemuan Pleno Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mojokerto serta Peringatan Isra Miraj 1439 Hijriyah Tahun 2018, digelar kemarin Selasa (3/4) pagi di Pendopo Graha Majatama. Acara ini juga diwarnai dengan kegiatan SARARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang difasilitasi RS R.A. Basoeni dan diikuti peserta pleno.
Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Mojokerto, Ikfina Kamal Pasa, dalam sambutan arahannya menjabarkan seputar kegiatan pleno, termasuk kegiatan pelatihan pencegahan penyakit tidak menular.
“Untuk pencegahan penyakit tidak menular, salah satunya adalah dengan melakukan cek kesehatan rutin. Seperti halnya yang kita lakukan hari ini yakni pengecekan kesehatan payudara. Kanker payudara merupakan yang terbesar, baru selanjutnya kanker serviks. Hari ini pemeriksaan payudara difasilitasi oleh RS R.A. Basoeni dengan para ahli,” kata Ikfina.
Dilanjutkan Ikfina bahwa semua kegiatan PKK bulan kemarin telah terlaksana dengan baik. Beberapa diantaranya Pelatihan pencegahan penyakit tidak menular (melakukan pengecekan tinggi badan, berat badan, lingkar perut, cek gula darah, asam urat, kolesterol), juga Lomba Penyuluhan Rumah Sehat Layak Huni yang kemarin telah diumumkan pemenangnya.
Untuk kegiatan yang harus dipersiapkan di bulan April 2018 antara lain pleno dan Isra Miraj kemarin pagi, dilanjutkan dengan pengukuhan Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak (GN-AKSA).
“Kita tidak bisa menjabarkan ciri pelaku kejahatan seksual. Kenapa? Karena tidak ada ciri spesifik. Kejahatan ini bisa dilakukan siapapun, termasuk orang terdekat. Hal yang bisa kita lakukan adalah, mengedukasi orangtua dan membekali anak untuk mengingat bagian tubuhnya yang benar-benar tidak bisa dipegang orang lain selain ibu kandung. Bahkan oleh ayah kandung sendiri, apalagi ayah tiri. Saya minta tolong dari kecamatan baik melalui TP2TP2A dan TP PKK Kecamatan untuk menyampaikan pada desa, agar GN-AKSA dan keder-kadernya jalan. Pastikan anak untuk berkata tidak, menolak dan berlari jika ada ancaman kejahatan seksual. Khusus anak yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri (berkebutuhan khusus), tolong didata dan dilakukan penjagaan bersama,” papar Ikfina.
(taurus/Adv)