Foto: Istimewa |
Kediri, hapraindonesia.co – Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan arahan dalam Ekspose Draft Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) Walikota Kediri tahun 2014-2019, Jumat (9/11/2018) bertempat di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.
Dalam arahannya, Mas Abu sappaan akrab Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta agar setiap OPD memberikan perhatian khusus ekspose draft LKPJ-AMJ ini. Sebenarnya sebagian besar capaian sudah bagus namun masih ada beberapa capaian yang masih harus diperbaiki lagi. Khususnya untuk kemajuan dan perkembangan secara mikro atapun makro di Kota Kediri agar tercapainya keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. “Saya minta ada perhatian khusus disini. Tentunya saya ingin rapat berjalan dengan baik dan akan diisi dengan diskusi untuk mengejar beberapa capaian,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, pria yang akrab disapa Mas Abu ini menjelaskan mengenai capaian kinerja indikator makro daerah dan capaian kinerja urusan pemerintah daerah. Dalam capaian kinerja indikator makro daerah terdapat tujuh indikator yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, pendapatan perkapita tanpa industri rokok, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, dan inflasi. Dari tujuh indikator makro sasaran pembangunan daerah selama kurun waktu 2014-2017, semua mengalami peningkatan dibanding tahun dasar yakni tahun 2013, kecuali tingkat kemiskinan.
Sementara untuk capaian kinerja urusan pemerintah daerah, dari 197 indikator sasaran sebanyak 182 indikator sasaran mengalami peningkatan dan sebanyak 15 indikator sasaran mengalami penurunan. Untuk 15 indikator sasaran yang mengalami penurunan, Mas Abu meminta agar OPD mendalami data dan menemukan solusi perbaikannya. “Ini artinya sebanyak 92,39% indikator sasaran mengalami peningkatan dan sebesar 7,61% indikator sasaran mengalami penurunan dari baseline yakni tahun 2013. OPD harus mendalami data dan cari solusinya,” ungkapnya.
Mas Abu menjelaskan untuk beberapa indikator sasaran yang mengalami penurunan mungkin disebabkan oleh aktifnya kader-kader yang ada di kelurahan dan kesadaran masyarakat untuk melapor. “Seperti persoalan KDRT yang meningkat ini dikarenakan aktifnya Satgas PPA dan kesadaran masyarakat untuk melapor,” jelasnya.
Ke depan, Mas Abu juga mengungkapkan akan ada beberapa tantangan bagi Pemerintah Kota Kediri. Diantaranya, meningkatkan level smartcity, meningkatkan level SPIP, meningkatkan IKM atas pelayanan publik dari level B menjadi level A, meningkatkan level SAKIP Pemkot Kediri menuju A, dan meningkatkan IPM dari kategori tinggi mengjadi sangat tinggi.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah, Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu, Asisten, staf ahli dan Kepala OPD.
(Adv/Humas/*)