Mojokerto, hapraindonesia.co – Hujan lebat disertai angin beberapa hari terakhir yang mulai turun di Kota Mojokerto, membuat Wali Kota Ika Puspitasari bergerak cepat dengan meninjau sepanjang aliran sungai yang mengelilingi kota. Ada beberapa titik lokasi yang menjadi fokus dalam peninjauan pagi ini, salah satunya di afvoer Miji, Jumat (23/10).
Dengan didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mojokerto Mashudi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Agung Moeljono, walikota gowes bersama menyusuri aliran sungai yang ada di sepanjang Jalan Brawijaya. Tak hanya di sepanjang Jalan Brawijaya, walikota juga meninjau aliran sungai di kawasan Kelurahan Kedundung.
Peninjauan saluran air oleh wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini, tidak lain untuk memastikan kondisi debit air sekaligus endapan sampah atau lumpur yang dibawa dari hulu sungai hingga masuk ke aliran sungai. Hasilnya, banyak ditemukan endapan lumpur serta sampah-sampah di sungai yang menyebabkan kurang maksimalnya air mengalir.
“Pembersihan ini, terus dilakukan secara berkala sebelum musim hujan sampai saat ini. Terlebih saat memasuki musim hujan, pembersihan lembih dimasifkan oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Ini untuk mengantisipasi melubernya air ke jalan dan ke pemukiman rumah warga,” jelas Ning Ita, sapaan akrab walikota.
Selain pembersihan sungai secara berkala, Ning Ita juga meminta sinergitas seluruh masyarakat agar lebih bertanggung jawab serta peduli dengan lingkungan. Terlebih, tidak membuang sampah di sepanjang aliran sungai atau selokan yang dapat menimbulkan banjir.
Selama ini, Pemerintah Kota Mojokerto tidak hanya memasifkan pembersihan sungai secara berkala. Melainkan juga, memkasimalkan 32 rumah pompa untuk mengantisipasi banjir. Selain itu, perbaikan infratruktur sebagai salah satu solusi pencegahan banjir terus dilakukan oleh pemerintah daerah.
Seperti, perbaikan box culvert (gorong – gorong), pelebaran plengsengan dan perbaikan saluran air. Selain itu, ada normalisasi dan rehabilitasi saluran, pembuatan ribuan biopori yang tersebar di masing – masing lingkungan rumah warga dan jalan.
Tidak hanya terkait pembersihan sungai, Ning Ita juga menghimbau kepada seluruh warga Kota Mojokerto agar lebih berhati-hati selama musim hujan. Pasalnya, dari update Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo, menyebut wilayah Jawa Timur berpotensi mengalami terjadinya Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang dengan kecepatan angin kurang lebih 30km/jam.
“Kami juga berpesan kepada warga agar lebih berhati-hati, karena masuk musim hujan ini sesuai update dari BMKG juga disertai angin kencang. Tadi, sewaktu saya berkeliling ada sebuah warung makanan yang atapnya roboh. Hal seperti ini, harus disampaikan kepada seluruh masyarakat agar waspada, terutama mereka yang memiliki bangunan semi permanen. Nanti akan kami sampaikan melalui media sosial dan media massa,” terangnya.
Pada kesempatan ini, selain meninjau dan turut membersihkan saluran air secara langsung, Ning Ita juga memberikan konsumsi kepada petugas kuning dari DLH dan PUPR. Pemberian ini, tidak lepas dari bentuk perhatian orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Mojokerto kepada seluruh anak buahnya tanpa tebang pilih.
(T@urus)