Pasuruan, hapraindonesia.co – Kondisi sungai di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan saat ini sangat memprihatinkan. Banyaknya tumpukan sampah membuat sungai sudah tidak layak lagi disebut sungai.
Sungai yang dulunya bersih dan bermanfaat bagi warga Tambak Lekok. Sekarang berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Soni Wicaksono selaku anggota Karang Taruna Kampung Tambak Lekok, mengatakan, sungai Lekok kondisinya semakin mengkhawatirkan dan mengeluarkan bau tak sedap karena terus menumpuk. Tumpukan sampah di saluran tersebut memiliki ketinggian sekitar 2 meter dari area jalan.
“Sehingga baunya menganggu aktifitas warga yang melintasi jalur tersebut. Sampah yang dibuang kebanyakan sampah plastik rumah tangga, limbah sampah domestik, hingga kotoran sapi bercampur jadi satu” kata Soni Wicaksono kepada awak media hapraindonesia.co Senin (22/06/2020).
Sampah tersebut lanjut Sony mengatakan, berasal dari lima desa yang berada di sepanjang aliran sungai yakni desa Tambak Lekok, Branang, Tampung, Jatirejo dan Balonganyar.
“karena warga sering membuang sampah sembarangan, mengakibatkan banjir ketika musim hujan dan sudah berlangsung sekitar 10 tahunan.” keluh Soni.
Selain itu kondisi tersebut salah satunya juga disebabkan tidak ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga warga bingung untuk membuang sampah.
“Sehingga warga menganggap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan tidak serius dalam menangani permasalahan sampah di sepanjang aliran sungai Lekok. sudah sejak dulu seperti ini.” Lanjut Soni.
Sony juga menambahkan, dengan kondisi seperti itu sungai seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan namun sekarang kehilangan fungsi menjadi tempat pembuangan sampah.
Sementar itu terpisah Camat Lekok Fauzan ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya oleh hapraindonesia.co sayangnya tidak ada ditempat.
“Bapak sedang ada rapat koordinasi di kantor Bupati Pasuruan” kata salah satu staf Kecamatan.
” Kami meminta dari pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait, untuk segera dicarikan solusi yang terbaik. pemandangan kumuh seperti itu sudah berlangsung bertahun-tahun.” Harap Soni.
(Zzi/Ndi)