Foto: Taurus/HI |
Mojokerto,hapraindonesia.co – Verifikasi Lapangan Kota Sehat Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 mengadakan penilaian di Kota Mojokerto selasa ( 18/9 ). Rombongan tim verifikasi diketuai Kohar Hari Santosa, yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, diterima secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Harlistyati, mewakili Wakil Wali kota Suyitno di kantor Badan Perencana Pembangunan Kota (Bappeko) Mojokerto.
Dalam sambutannya, Harlistyati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh stakeholder dan masyarakat Kota Mojokerto yang telah bekerja bersama-sama dengan pemerintah Kota Mojokerto untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan pembangunan fisik maupun non fisik di Kota Mojokerto.
Harlis menjelaskan, pada tahun 2016 Kota Mojokerto telah mengikuti tingkat provinsi Jawa Timur dan mendapatkan penghargaan kota sehat tingkat nasional swastisaba padapa pada tahun 2017 untuk dua tatanan.
“Harapan kami, dengan dilakukannya verikasi tingkat provinsi tahun ini Kota Mojokerto bisa ikut penilaian kota sehat tingkat nasional untuk 4 tatanan kawasan dan dapat memperoleh penghargaan swastisaba wiwerda,” kata Harlis.
Lebih lanjut Harlis menjelaskan bahwa Kota Mojokerto sudah melakukan 8 tatanan untuk mengikuti kota sehat, namun sebagaimana aturannya harus memulai dengan 2 tatanan.
“Lomba seperti ini bagi kami tidak hanya mengharapkan penghargaan, yang merupakan tujuan utama utama kami adalah bagaimana masyarakat Kota Mojokerto bisa menjadi sehat, lomba seperti ini merupakan tujuan antara bagi kami. Dan dengan keikutsertaan dalam lomba ini dapat memacu semangat masyarakat di Kota Mojokerto,”tutur Harlis.
Harlis mengatakan, Kota Mojokerto mengupayakan pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan di segala bidang, sehingga tahap demi tahap dapat dilalui dengan mudah untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang sehat.
“Selain itu, Kota Mojokerto sendiri juga telah menetapkan visi yang berkaitan dengan Kota Mojokerto sehat, yaitu terwujudnya Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral pada 4 (empat) elemen kehidupan kota, yaitu pemerintahan, masyarakat, swasta dan lingkungan. Kota Mojokerto boleh kecil kotanya tapi tidak boleh kecil semangatnya,” ujar Harlis.
Pada tahun 2018 ini, Pemerintah Kota Mojokerto bertekad mengikuti verifikasi penyelenggaraan kota sehat tingkat Propinsi Jawa Timur sebagai syarat untuk mengikuti verifikasi program kota sehat tingkat nasional tahun 2019 mendatang.
“Ada 4 (empat) tatanan kawasan yaitu tatanan lingkungan permukiman, sarana dan prasarana umum; tatanan kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri; tatanan kawasan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi; serta tatanan kehidupan sosial yang sehat. Terkait tatanan kawasan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi kami informasikan bahwa terminal sudah dikelola oleh provinsi meski demikian kami masih bisa melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan UPTD Terminal,” imbuh Harlis.
Ketua Tim Lomba Kota Sehat, Kohar Hari Santosa memaparkan, kota sehat bukanlah kesehatan badan secara individual, tetapi merupakan gerakan untuk mendorong inisiatif masyarakat (capacity building) menuju hidup yang sehat yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati bersama oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
“Dengan begitu bisa mendorong masyarakat secara keseluruhan dan menjadi suatu kebutuhan masyarakat sehingga mewujudkan kondisi kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat serta meningkatkan derajat kesehatan,” terang Kohar.
Sementara itu, Ketua Forum Kota Sehat Kota Mojokerto, Riani menyampaikan, FKS Kota Mojokerto bertujuan untuk mencapai kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi warganya dengan cara terlaksananya berbagai program kesehatan.
“Sasaran FKS Kota Mojokerto meliputi peningkatan lingkungan fisikk, sosial dan budaya serta perilaku pelayanannya” tukas Riani.
(Taurus)