(Foto: Istimewa) |
Mojokerto, hapraindonesia.co – Tim pusat verifikasi lapangan (verlap) Kabupaten/Kota Sehat (KKS) 2019, telah selesai melakukan tugasnya di Kabupaten Mojokerto selama dua hari terakhir.
Paparan lengkap hasil verifikasinya disampaikan ketua tim verlap Sofwan, Rabu (4/9) siang, dengan disaksikan Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Ketua Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Mojokerto Yayuk Ismawati, Sekdakab Herry Suwito, dan OPD terkait.
“Saya kira Kabupaten Mojokerto sudah sangat matang dalam 4 tatanan pelaksanaan Kabupaten Sehat 2019. Kami sarankan tahun selanjutnya bisa nambah satu tatanan lagi, pasti lebih bagus. Tatanan pertanian dan ketahanan pangan saya rasa akan makin melengkapi. Sebenarnya 5 tatanan saja sudah baik. Strateginya disitu. Potensi terbaik di Kabupaten Mojokerto adalah kami lihat adalah pariwisatanya. Kami juga menegaskan ODF wajib dipenuhi. Karena kalau tidak, penghargaan tidak akan bisa kami berikan,” jabar Sofwan dalam paparannya.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto sendiri telah menargetkan predikat Swastisaba Wiwerda pada KKS 2019 dengan empat tatanan di 13 kecamatan.
Dari empat tatanan tersebut, terdapat dua tatanan baru yang dimasukkan yakni tatanan kawasan pariwisata sehat, dan tatanan kehidupan sosial yang sehat.
Wabup Pungkasiadi pada hasil evaluasi tim KKS, dalam pernyataannya mengucapkan terimakasih atas hasil yang dilakukan tim verlap.
Menanggapi saran terkait usulan tambahan tatanan ke 5 yakni pertanian dan ketahanan pangan, wabup menyatakan bahwa Perda dan Perbup yang mengatur hal tersebut sudah ada.
“Perda dan Perbup kita sebenarnya ada untuk 3 wilayah pertanian. Kebetulan kemarin juga saya diminta untuk mengisi seminar Majapahit. Ada dalam salah satu materinya mengangkat tentang kearifan lokal Majapahit dari sisi agraris. Misalnya tanggal pasaran bercocok tanam dan sebagainya. Kami terimakasih pada seluruh tim verlap yang sudah mengevaluasi. Kami harap bisa meninggalkan kesan yang baik di Kabupaten Mojokerto,” kata Wabup.
(T@urus)